
Sebelum peristiwa G.30S/PKI 1965 pecah Anwar Sanusi seorang anggota politbiro CC PKI pada 29 september 1965 membuat pernyataan yang menimbulkan berbagai tanda tanya dihadapan kursus kader Revolusi mengatakan bahwa " Ibu Pertiwi telah hamil tua tinggal menunggu para dukun bayi dan akan melahirkan bayi Nasakom"
Sesuai denga kedudukan Anwar Sanusi sebagai elite PKI maka yang dimaksud dengan Ibu Pertiwi hamil tua adalah situasi politik di tanah air yang telah siap dan matang bagi pecahnya suatu revolusi yang akan melahirkan suatu tatanan baru.
Dan dalam peristiwa ini segala sesuatunya sudah dipersiapkan secara matang oleh PKI seperti siapa yang menghamili ibu pertiwi dia adalah Dipa Nusantara Aidit atau yang lebih dikenal dengan DN Aidit dialah yang menciptakan suasana dan skenario terjadinya Gerakan 30 september dan para dukun bayi sudah mempersiapkan kelahiran bayi nasakom dengan membaca mantra untuk mengusir para setan jahat yang mengganggu, mereka adalah 7 setan desa yang disebutkan DN Aidit dan Letkol untung yang membuat akte kelahirannya yaiut 01 oktober 1965. Walaupun persiapan begitu matang tetapi pada akhirnya itu merupakan titik balik kehancuran komunis di indonesia .
Secara garis besar peristiwa G 30 S.PKI/1965 menghasilkan versi atau kesimpulan sebagai berikut :
- Gerakan 30 S.PKI/1965 sebagai persoalan internal Angkatan Darat
- Gerakan 30 S.PKI/ 1965 dalangnya adalah CIA
- Gerakan 30 S.PKI/1965 pertemuan antara kepentingan inggris dan amerika mengenai sikap konfrontatif terhadap malaysia
- Gerakan 30 S.PKI/1965 dan teori chaos
- Gerakan 30 S.PKI/1965 Dalangnya Pimpinan PKI
itulah gambaran peristiwa yang pernah terjadi dinegara ini sebagai wujud perebutan kekuasaan yang meninbulkan perang saudara dan yang menjadi tumbal adalah anak-anak ibu pertiwi juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar